Requirement & Metrics Data Center
Data Center yang secara harafiah
berarti pusat data, adalah suatu fasilitas untuk menempatkan sistem komputer
dan equipment-equipment terkait, seperti sistem komunikasi data dan penyimpanan
data. Fasilitas ini mencakup catu daya redundant, koneksi komunikasi data
redundant, pengontrol lingkungan, pencegah bahaya kebakaran, serta piranti
keamanan fisik. Pada era ICT(Information
and Communication Technology) saat ini, Data Center telah
menjadi satu issue penting di dunia, khusunya bagi para pelaku bisnis. Sebagai
inti dari layanan bisnis, maka Data Center harus mampu memberikan layanan
optimal, sekalipun terjadinya suatu bencana, sehingga bisnis dalam suatu
korporasi harus tetap bertahan hingga menghasilkan laba.
Aspek-aspek yang harus
diperhatikan saat mendesain dan merencanakan Data Center adalah :
1.
Lokasi yang aman serta
memenuhi Syarat Sipil Bangunan seperti : Geologi, Vulkanologi dan Topografi.
·
Mempunyai Sistem Cadangan
untuk Sistem Catudaya,
·
Mempunyai Sistem Tata Udara
·
Mempunyai Sistem Pengamanan
·
Mempunyai Sistem Monitoring
Lingkungan
·
Mempunyai Sistem Komunikasi
Data
·
Serta menerapkan tata kelola
standar
Maraknya isu lingkungan hidup terutama Global Warming telah menjadi tema sentral saat ini,
tidak terkecuali bagi pelaku bisnis teknologi ICT. Ada berbagai sorotan,
gagasan, dan usulan ICT yang berbasis kepada upaya penyelamatan lingkungan
hidup demi kemaslahatan umat pada masa yang akan datang, diantaranya Data
Center. Selama ini, keberadaan Data Center identik dengan : kebutuhan catu daya
listrik yang sangat besar untuk proses komputasi yang kontinnyu (Non Stop),
yang akan berdampak pada permasalahan Energi. Menurut lembaga riset global, IDC dan Gartner. IDC menilai bahwa
untuk setiap US$1 investasi piranti keras di Data Center, akan muncul tambahan
biaya US$0,5 pada Power dan Sistem Pendinginan. Angka tambahan ini naik dua
kali lipat dari jumlah tahun sebelumnya. Gartner bahkan memprediksi separuh
dari Data Center di dunia pada 2008 akan kekurangan kapasitas Power dan Cooling
akibat krisis Energi. Dari permasalahan tersebut, dibutuhkan model baru Data
Center yang ramah lingkungan atau Green Data Center.
Untuk menerapkan Green Data Center, banyak hal yang harus dilakukan,
diantaranya : Mengaudit efisiensi Data Center, Menggunakan UPS yang memiliki
efisiensi hingga 97%, Virtualisasi Server dan Storage Data Center. Selanjutnya,
lalukan konsolidasi data Server dan Storage, Penggunaan fitur Manajemen Energi
pada CPU, Penggunaan Power Supply dan Voltage Regulator tersertifikasi, Adopsi
distribusi Energi terefisien dan Adopsi Sistem Cooling terbaik. Dua langkah
terakhir yang tidak kalah pentingnya adalah menerapkan prioritas tindakan dalam
mereduksi Energi sekaligus menonaktifkan peralatan ICT yang sudah dalam kondisi
idle di sebuah Data Center.
Setiap perusahaan harus bisa
mendongkrak produktivitas dan efisiensi untuk menghadapi perubahan bisnis yang
tidak menentu. Cara berpikir baru pun dibutuhkan untuk menghilangkan
kompleksitas, biaya, dan pendekatan TI lama yang tidak efisien. Oleh karena itu
NetApp mendorong satu kata kunci, yaitu “agility” atau
“keluwesan”. “Agility adalah kata yang tepat untuk menghadapi
perkembangan bisnis yang tidak menentu,” tutur Steven Law, Country Manager
untuk NetApp Indonesia dan Filipina. “Perusahaan harus lincah dan fleksibel dalam
mengikuti perubahan yang ada.
Steven menjelaskan bahwa 25 tahun
lalu muncul sebuah anggapan kalau semakin kaku, semakin baik. Pendekatan TI
lebih diarahkan kepada penambahan jumlah hardware untuk menghadapi tantangan
yang ada. Sekarang anggapan tersebut sudah tidak berlaku. Setiap perusahaan
akan menemui titik perubahan yang menjadikan alat penyimpanan data sebagai
beban dalam infrastruktur TI. Mengakuisisi lebih banyak hardware dan merek
untuk memperkaya infrastruktur TI bukan solusi yang tepat.
Steven Law, Country Manager
NetApp Indonesia dan Filipina.
Menurut NetApp, menyediakan
infrastruktur yang luwes dalam menghadapi tantangan bisnis merupakan langkah
yang mampu menjadikan TI Intelligent, Immortal, dan Infinite.
Keluwesan tersebut pun dapat dicapai dengan data center yang memenuhi sembilan
kriteria berikut:
a.
Intelligent
Penyimpanan data bisa menjadi cerdas dan mawas diri untuk langsung
merespons berbagai kebutuhan bisnis yang berubah dengan cepat. “Storage harus
pintar, semakin minim keterlibatan manusia dalam pengoperasian, semua sudah
terotomasi,” tambah Steven.
b. Otomatisasi
dan analisis layanan:
Alat penyimpanan data dapat
mengatur kapasitas secara mandiri, memberikan notifikasi mengenai kebutuhan
storage, mengotomasi, dan menganalisis data.
c. Storage
efficiency:
Mampu meningkatkan produktivitas TI sekaligus mengendalikan, bahkan
menurunkan biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan.
d. Virual
storage tiering:
Keluwesan storage tidak terbatas kepada kapasitas yang tersedia,
tetapi kesiapan menyimpan jenis data atau media yang berbeda. Data kritis
disimpan di flash drive, sedangkan data lain yang tidak terlalu aktif
disimpan di SATA drive. Kecerdasan seperti itu ditawarkan NetApp melalui Flash
Pool yang dibangun di Data ONTAP.
Immortal
Menjaga setiap data perusahaan agar tetap hidup dan dapat diakses kapan
saja menjadi tantangan yang dihadapi setiap perusahaan saat ini.
- Operasional tanpa gangguan: NetApp menawarkan sebuah
lingkungan penyimpanan dengan ketersediaan always-on, serta zero
downtime untuk aplikasi-aplikasi penting bagi bisnis.
- Keamanan data yang tertanam: Pengamanan data dan
perangkat yang tersebar di berbagai titik-titik. Kehadiran multi-level
security mencegah akses tidak sah ke data.
- Perlindungan data terintegrasi: Perlindungan data yang
memungkinkan pengguna melakukan pengaturan awal dan membiarkan sistem
berjalan sendiri meningkatkan efisiensi operasional, serta menghilangkan
kesalahan manusia maupun kebutuhan untuk melakukan pengaturan secara
terus-menerus.
Infinite
Pelanggan bisa mengembangkan bisnis dengan dukungan kinerja, kapasitas, dan
skalabilitas operasional storage yang mampu mengikuti perkembangan
tersebut. “(Perkembangan bisnis) tidak hanya scale-up, tetapi scale-out.
Tidak hanya bertumbuh secara vertikal, tetapi juga secara horizontal,” jelas
Steven.
- Seamless scaling: Peningkatan yang efisien
terjadi tanpa perlu menambah orang untuk mengelola TI, serta mengorbankan
kinerja dan kapasitas.
- Unified Architecture: NetApp memperkenalkan
arsitektur penyimpanan terpadu yang didukung oleh Data ONTAP untuk
memberikan fleksibilitas dalam menghadapi perubahan dalam kebutuhan storage.
- Secure multi-tenancy: NetApp bekerja sama dengan
Cisco dan VMware untuk menghasilkan sebuah solusi secure multi-tenancy
yang memisahkan infrastruktur TI, dari server hingga storage.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar