Minggu, 18 Desember 2016

Data Center Requirements dan Metrics


Requirement & Metrics Data Center


Data Center yang secara harafiah berarti pusat data, adalah suatu fasilitas untuk menempatkan sistem komputer dan equipment-equipment terkait, seperti sistem komunikasi data dan penyimpanan data. Fasilitas ini mencakup catu daya redundant, koneksi komunikasi data redundant, pengontrol lingkungan, pencegah bahaya kebakaran, serta piranti keamanan fisik. Pada era ICT(Information and Communication Technology) saat ini, Data Center telah menjadi satu issue penting di dunia, khusunya bagi para pelaku bisnis. Sebagai inti dari layanan bisnis, maka Data Center harus mampu memberikan layanan optimal, sekalipun terjadinya suatu bencana, sehingga bisnis dalam suatu korporasi harus tetap bertahan hingga menghasilkan laba.

Aspek-aspek yang harus diperhatikan saat mendesain dan merencanakan Data Center adalah :

1.   Lokasi yang aman serta memenuhi Syarat Sipil Bangunan seperti : Geologi, Vulkanologi dan Topografi.
·        Mempunyai Sistem Cadangan untuk Sistem Catudaya,
·        Mempunyai Sistem Tata Udara
·        Mempunyai Sistem Pengamanan
·        Mempunyai Sistem Monitoring Lingkungan
·        Mempunyai Sistem Komunikasi Data
·        Serta menerapkan tata kelola standar

Maraknya isu lingkungan hidup terutama Global Warming telah menjadi tema sentral saat ini, tidak terkecuali bagi pelaku bisnis teknologi ICT. Ada berbagai sorotan, gagasan, dan usulan ICT yang berbasis kepada upaya penyelamatan lingkungan hidup demi kemaslahatan umat pada masa yang akan datang, diantaranya Data Center. Selama ini, keberadaan Data Center identik dengan : kebutuhan catu daya listrik yang sangat besar untuk proses komputasi yang kontinnyu (Non Stop), yang akan berdampak pada permasalahan Energi. Menurut lembaga riset global, IDC dan Gartner. IDC menilai bahwa untuk setiap US$1 investasi piranti keras di Data Center, akan muncul tambahan biaya US$0,5 pada Power dan Sistem Pendinginan. Angka tambahan ini naik dua kali lipat dari jumlah tahun sebelumnya. Gartner bahkan memprediksi separuh dari Data Center di dunia pada 2008 akan kekurangan kapasitas Power dan Cooling akibat krisis Energi. Dari permasalahan tersebut, dibutuhkan model baru Data Center yang ramah lingkungan atau Green Data Center. Untuk menerapkan Green Data Center, banyak hal yang harus dilakukan, diantaranya : Mengaudit efisiensi Data Center, Menggunakan UPS yang memiliki efisiensi hingga 97%, Virtualisasi Server dan Storage Data Center. Selanjutnya, lalukan konsolidasi data Server dan Storage, Penggunaan fitur Manajemen Energi pada CPU, Penggunaan Power Supply dan Voltage Regulator tersertifikasi, Adopsi distribusi Energi terefisien dan Adopsi Sistem Cooling terbaik. Dua langkah terakhir yang tidak kalah pentingnya adalah menerapkan prioritas tindakan dalam mereduksi Energi sekaligus menonaktifkan peralatan ICT yang sudah dalam kondisi idle di sebuah Data Center.

Setiap perusahaan harus bisa mendongkrak produktivitas dan efisiensi untuk menghadapi perubahan bisnis yang tidak menentu. Cara berpikir baru pun dibutuhkan untuk menghilangkan kompleksitas, biaya, dan pendekatan TI lama yang tidak efisien. Oleh karena itu NetApp mendorong satu kata kunci, yaitu “agility atau “keluwesan”. “Agility adalah kata yang tepat untuk menghadapi perkembangan bisnis yang tidak menentu,” tutur Steven Law, Country Manager untuk NetApp Indonesia dan Filipina. “Perusahaan harus lincah dan fleksibel dalam mengikuti perubahan yang ada.

Steven menjelaskan bahwa 25 tahun lalu muncul sebuah anggapan kalau semakin kaku, semakin baik. Pendekatan TI lebih diarahkan kepada penambahan jumlah hardware untuk menghadapi tantangan yang ada. Sekarang anggapan tersebut sudah tidak berlaku. Setiap perusahaan akan menemui titik perubahan yang menjadikan alat penyimpanan data sebagai beban dalam infrastruktur TI. Mengakuisisi lebih banyak hardware dan merek untuk memperkaya infrastruktur TI bukan solusi yang tepat.

Steven Law, Country Manager NetApp Indonesia dan Filipina.
Menurut NetApp, menyediakan infrastruktur yang luwes dalam menghadapi tantangan bisnis merupakan langkah yang mampu menjadikan TI Intelligent, Immortal, dan Infinite. Keluwesan tersebut pun dapat dicapai dengan data center yang memenuhi sembilan kriteria berikut:

a.   Intelligent
Penyimpanan data bisa menjadi cerdas dan mawas diri untuk langsung merespons berbagai kebutuhan bisnis yang berubah dengan cepat. “Storage harus pintar, semakin minim keterlibatan manusia dalam pengoperasian, semua sudah terotomasi,” tambah Steven.

b.   Otomatisasi dan analisis layanan:
 Alat penyimpanan data dapat mengatur kapasitas secara mandiri, memberikan notifikasi mengenai kebutuhan storage, mengotomasi, dan menganalisis data.

c.   Storage efficiency:
Mampu meningkatkan produktivitas TI sekaligus mengendalikan, bahkan menurunkan biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan.


d.   Virual storage tiering:
Keluwesan storage tidak terbatas kepada kapasitas yang tersedia, tetapi kesiapan menyimpan jenis data atau media yang berbeda. Data kritis disimpan di flash drive, sedangkan data lain yang tidak terlalu aktif disimpan di SATA drive. Kecerdasan seperti itu ditawarkan NetApp melalui Flash Pool yang dibangun di Data ONTAP.

Immortal
Menjaga setiap data perusahaan agar tetap hidup dan dapat diakses kapan saja menjadi tantangan yang dihadapi setiap perusahaan saat ini.
  • Operasional tanpa gangguan: NetApp menawarkan sebuah lingkungan penyimpanan dengan ketersediaan always-on, serta zero downtime  untuk aplikasi-aplikasi penting bagi bisnis.
  • Keamanan data yang tertanam: Pengamanan data dan perangkat yang tersebar di berbagai titik-titik. Kehadiran multi-level security mencegah akses tidak sah ke data.
  • Perlindungan data terintegrasi: Perlindungan data yang memungkinkan pengguna melakukan pengaturan awal dan membiarkan sistem berjalan sendiri meningkatkan efisiensi operasional, serta menghilangkan kesalahan manusia maupun kebutuhan untuk melakukan pengaturan secara terus-menerus.

Infinite
Pelanggan bisa mengembangkan bisnis dengan dukungan kinerja, kapasitas, dan skalabilitas operasional storage yang mampu mengikuti perkembangan tersebut. “(Perkembangan bisnis) tidak hanya scale-up, tetapi scale-out. Tidak hanya bertumbuh secara vertikal, tetapi juga secara horizontal,” jelas Steven.

  • Seamless scaling: Peningkatan yang efisien terjadi tanpa perlu menambah orang untuk mengelola TI, serta mengorbankan kinerja dan kapasitas.
  • Unified Architecture: NetApp memperkenalkan arsitektur penyimpanan terpadu yang didukung oleh Data ONTAP untuk memberikan fleksibilitas dalam menghadapi perubahan dalam kebutuhan storage.
  • Secure multi-tenancy: NetApp bekerja sama dengan Cisco dan VMware untuk menghasilkan sebuah solusi secure multi-tenancy yang memisahkan infrastruktur TI, dari server hingga storage.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar